Seorang anak kecil berusia 2 tahun ketika tengah bermain-main di dalam rumah tiba-tiba hidungnya mengucurkan darah (mimisan). Segera ibu dari anak kecil ini langsung menyuruh anaknya mendongak ke atas dan menggunakan tissue untuk menyumbat hidung. Tidak lama kemudian anak itu tampak kesulitan bernafas lalu mulai bernafas melalui mulut serta tiba-tiba jatuh pingsan. Sang ibu langsung melarikannya ke rumah sakit.
Setelah pemeriksaan, dokter yang menangani meminta maaf dan berkata: "Momen berharga untuk pertolongan pertama sudah terlewati, maaf anak ibu sudah tidak dapat ditolong lagi." Sang ibu langsung pingsan setelah mendengarnya. Dokter menyatakan bahwa mendongakan kepala pada saat mimisan akan membuat darah justru mudah mengalir masuk kedalam saluran pernafasan. Hal ini akan menyebabkan kesusahan untuk bernafas. Apabila setelah terjadi benturan terjadi mimisan, maka kemungkinan cairan yang mengalir adalah cairan serebrospinal akibat luka pada bagian tengkorak. Jika menyumbat hidung akan membuat saluran ini mudah terkena infeksi.
1. Kompres dengan air dingin Jika darah yang keluar sedikit, ayah/bunda dapat menggunakan kantong es atau handuk yang direndam dalam air dingin untuk mengompres bagian dahi dan leher. Dapat juga menggunakan air dingin/air es untuk kumur-kumur. Tujuannya adalah agar pembuluh darah agak mengkerut dan mengurangi darah yang mengucur.
2. Metode menekan hidung Langkah-langkahnya sebagai berikut, ayah/bunda dapat menggunakan jari jempol dan jari telunjuk menekan/memencet hidung selama 10 – 15 menit (jika ada salah satu lubang hidung tertentu yang mengeluarkan darah maka dapat langsung menekan lubang hidung tersebut). Saat menekan/memencet hidung, anak berada pada posisi duduk dan kepala agak sedikit maju serta menunduk. Mulut terbuka agar dapat bernafas. Ingat! Jangan angkat/dongakkan kepala! Karena darah yang mengucur akan mudah tertelan, serta akan menyebabkan lambung terasa mual, ingin muntah, dll. Bahkan jika darah yang mengucur banyak, maka darah dapat mengalir ke paru-paru.
3. Segera bawa ke rumah sakit Setelah melakukan langkah-langkah di atas namun darah masih tidak kunjung berhenti atau darah yang keluar malah semakin banyak, wajah anak terlihat pucat, keluar keringat dingin, jantung berdetak kencang, dll, maka sesegera mungkin larikan anak ke rumah sakit. Perhatikan apabila anak sering mimisan, sebaiknya minta dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa apakah hidung anak terkena infeksi, ada benda asing di lubang hidung, ataukah mungkin ada tumor di lubang hidung atau di saluran pernafasan, atau bahkan menderita penyakit yang menyerang pembuluh darah.
4. Perhatikan makanan Ketika terjadi mimisan, jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas. Sebaiknya mengkonsumsi makanan yang dingin, mengandung banyak protein, vitamin, serta zat besi. Seperti: susu, jus buah-buahan, dll, atau makan makanan yang berkuah (cairan), seperti: bubur, misua/mie, dll. Hindari rokok, minuman beralkohol, makanan pedas dan makanan yang padat/keras. Perbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan.
5. Cegah dehidrasi Pada saat musim kemarau, anak kecil akan lebih mudah mimisan. Boleh memasang mesin penambah kelembaban udara (humidifier) dan ajarkan si kecil mengkonsumsi air lebih banyak.
6. Jangan mengorek hidung Terlalu sering mengorek hidung akan membuat lapisan pelindung di dalam hidung mudah terluka. Ayah/bunda sebaiknya mengajari anak-anak agar tidak terlalu sering/kebiasaan mengorek-ngorek hidung.
Benar-benar harus diperhatikan cara menghentikan darah yang mengucur ketika mimisan! Kalau tidak, bisa jadi berakibat fatal! Terakhir, jangan lupa tekan tombol share dan bagikan artikel ini agar lebih banyak orang mengetahui cara yang benar menghentikan mimisan.
0 komentar:
Posting Komentar