Dalam sebuah sesi tanya jawab, seorang pendeta kampung mencabar Dr. Zakir Naik untuk berdebat.
"Aku ingin berdebat denganmu, bukan satu hari, tetapi tujuh hari, aku boleh menjawab semua argumentasimu tentang agama Kristian"
Dr. Zakir Naik menjawab,
"Kau tau, ada ratusan hingga ribuan orang didunia yang ingin berdebat denganku, namun engkau juga harus tau, ada syarat yang harus dipenuhi untuk dapat berdebat denganku,
Aku mau berdebat dengan siapa saja yang dirinya dapat mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 ribu orang peserta, Jadi jika kau boleh mengadakan seminar awam yang di dalamnya terkumpul sekurang-kurangnya 10 ribu orang Kristian, maka aku bersedia berdebat denganmu atau dengan sesiapa (yang memenuhi kriteria tersebut) ...atau .. (jika kau tidak mampu) kau boleh memberikan materi (bahan debat) kepada pendeta / doktor Kristian, semisal Billy Graham, kau tau Billy Graham? dia boleh mengumpulkan 100 ribu orang,
Kalau kau? kau siapa? aku bahkan tidak mengenalmu! buat apa aku membuang-buang waktu untuk berkhidmat ?! "
(Keterangan: Billy Graham adalah salahsatu Pendeta Kondang Tersohor yang dicabar oleh Zakir Naik, namun tidak ada jawapan)
Dr. Zakir Naik meneruskan,
Tapi jika kau tetap ingin berdebat, datanglah ke Bombay (Pusat Yayasan IRF asuhan Dr. Zakir Naik), murid-murid saya dengan senang akan menjawab semua argumentasimu, jangan bimbang, kami punya banyak murid ...
Itulah yang aku katakan jika ada orang (yang tidak dikenali) menantangku, "Berdebatlah dengan muridku"
Kemudian, Dr. Zakir Naik menjelaskan,
"Jika ada yang ingin berdebatku, dengan izin Allah Taala, kami boleh mengumpul 100 hingga 300 ribu peserta, makanya aku tidak mahu berdebat denganmu, hanya akan menghabiskan waktuku, dan hanya akan membuatmu terkenal"
"Jadi beritahu aku jika kau mau datang, walau kau sudah berumur 69 tahun tidak masalah, murid-murid muda kami menunggumu, kau boleh datang dan kau bayar kos sewa aulanya, oke? Jika memang kau orang hebat, pasti banyak orang yang akan mahu jadi sponsormu (memberi dana), jadi bagaimana paderi, pada bila-bila kau mau datang?
Paderi yang dari awal hanya melongo menjawab, "Jujur saja, aku tidak boleh mengumpulkan audien" tongue emotikon
-----
Pengajaran yang dapat dipetik dari jawapan Zakir Naik
Debat Agama Islam-Kristian tidaklah berguna jika tidak dilakukan oleh para Ahli dibidangnya, jika kita berdebat dengan orang lain di sosmed hanya akan menjadi debat kusir dan saling hujat, tidak ilmiyah.
Syaikh Ahmed Deedat atau Dr. Zakir Naik, mengadakan debat awam dengan pendeta tujuannya adalah 'membunuh' para pendeta terkenal didepan ribuan penyokongnya sendiri (orang Kristian), bahkan di zaman Syaikh Ahmed Deedat, beliau malah berdebat secara langsung di gereja-gereja.
Mungkin para pendeta yang berdebat tersebut tidak sedar dan tidak mahu mengakui akan kesesatannya walaupun semua dakwaannya ditepis.
Tapi apa kesannya? ratusan ribu bahkan jutaan orang Kristian menjadi shock mengetahui betapa lemah dan amburadulnya konsep agama mereka, yang kemudian mereka merenung lalu sedar dan masuk islam.
Jadi, tidak ada gunanya berdebat di group-group sosmed, hanya akan menjadi debat kusir dan buang-buang waktu saja, tidak ada manfaatnya ...
Adapun video-video debat yang tersebar, apa gunanya untuk kita yang muslim? salahsatu alasanya, yaitu supaya kita boleh sedar betapa beruntungnya kita dilahirkan muslim, dilahirkan dalam agama Islam, agama yang sempurna ...
Jadi, dengan kesedaran itu, semoga dapat menjauhkan kita dan keluarga kita dari virus-virus liberal yang menganggap "semua agama sama", dan tentu saja dengan mempelajari Ilmu Islam itu sendiri.
Adapun mempelajari kitab-kitab orang kafir, maka ini tidak dibenarkan, kecuali dilakukan oleh pakarnya, oleh seorang yang 'alim dengan tujuan membantah orang-orang kafir.
Adapun kita yang tidak punya kepentingan, cukup mempelajari ilmu Islam, Al-Quran dan As-Sunnah.
*sumber http://pedulifakta.blogspot.my/
0 komentar:
Posting Komentar