Pertanyaan:
Saya pernah mendengar kalau di Matahari itu ada air, benar ga ya, ko rasanya tidak mungkin ?
Jawaban:
Alam semesta penuh dengan keanehan dan hal yang sepertinya tidak masuk akal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Peter Bernath, ilmuwan dari University of Waterloo, Kanada, yang mempelajari bintik Matahari dan spektrumnya pada tahun 1991 menemukan fakta yang mengejutkan bahwa air memang ada di Matahari. Saat itu ia mencatat bahwa suhu di bintik Matahari bisa mencapai 4726 derajat Celcius.
Saat ia mempelajari spektrumnya, ia menemukan adanya tanda-tanda keberadaan air. Ia membuktikan bahwa air tidak sepenuhnya terionisasi menjadi Hidrogen, Hydron, Hidroksida. Air bisa terionisasi menjadi molekul OH jika suhunya lebih dari 4726 derajat Celcius. Dari hasil pengukuran emisi spektral yang ada dari sebuah bintik Matahari dengan diamater 12.000 km, maka airnya akan mampu mengisi sebuah danau seluas 6,4 km persegi dengan kedalaman 300 meter. Berikut ini adalah salah satu bintik Matahari yang diamati oleh Peter Bernath dengan menggunakan Swedish Vacuum Telescope.
Suhu bintik Matahari ini mencapai 5497 derajat Celcius dan suhu terendahnya mencapai 2727 derajat Celcius. Masih misterius bagaimana di Matahari bisa ada air dalam jumlah cukup banyak. Salah satu teori yang paling kuat yakni air itu berasal dari sisa awan antarbintang yang membentuk Matahari dan planet-planet di tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu.
Sumber: Adi Saputro/ www.astronomi.us
0 komentar:
Posting Komentar