Sebuah perkenaan kecil membuat bola golf itu meluncur mendekati lubang. Sayang sekali, kurang dari 10 cm menuju lubang, bola itu berhenti. Dua orang pria paruh baya yang berdiri sekitar 6 yard dari lubang tersebut memberikan respon yang berbeda satu sama lain atas kegagalan bola tersebut untuk mencapai lubang.
“Aaarggghhh!!!”, seru pria pertama yang baru saja memukul bola tersebut dengan stik yang dipegangnya. Sambil mengepalkan jemarinya, dia mengayunkan lengannya seperti sedang meninju sesuatu, dia menunjukkan expresi kekesalannya.
“Wuuuhhuuu…”, seru pria yang seorang lagi senang. “Kini giliranku dan kamu tidak akan mendapatkan ‘Birdie’ kawan”.
Yang dimaksudkan oleh pria kedua tersebut adalah sebuah istilah skor dalam olahraga golf. Jelas sekali mereka berdua sedang bertanding golf.
“Rumputnya tidak dipotong dengan benar,” keluh pria pertama yang sepertinya masih belum menerima kegagalannya memasukkan bola.
“Ah Alex… itu karena pukulanmu seharusnya sedikit lagi ditambah tenaganya.”
Mereka berdua berjalan mendekati lubang yang ditandai dengan bendera. Pria yang dipanggil Alex adalah Alexander Spearwood, seorang pengacara sukses yang memiliki reputasi yang dikenal luas. Sementara pria yang satu lagi adalah Walter Greg, atau biasa dipanggil Walt, seorang ahli pemetaan udara yang telah memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya.
Mereka belum lama bertemu kembali, yaitu sekitar seminggu sebelumnya, setelah bertahun-tahun tidak berjumpa. Keduanya berasal dari universitas yang sama namun berbeda fakultas. Keduanya memiliki prestasi yang baik di fakultas masing-masing dan aktif dalam kegiatan olahraga bersama. Setelah 15 tahun lewat, secara kebetulan mereka bertemu lagi dalam sebuah lelang barang antik dan saling bertukar kontak.
Setelah seminggu, mereka memutuskan untuk bermain golf bersama sekaligus bersantai sambil mengenang masa lalu. Namun bukannya menjadi lebih santai, Alex malah mendapatkan berita yang membuatnya menjadi berpikir keras. Alex mendapatkan informasi samar dari Walter tentang gambaran pekerjaan yang sedang dilakukan Peter adiknya. Walter juga mengabarkan resiko pekerjaan yang bisa saja diterima oleh adiknya. Walter memiliki informasi tersebut karena dia pun pernah bekerja untuk pihak yang sama yang saat itu juga sedang mempekerjakan Peter.
Tadinya Alex ingin menggali lebih banyak lagi informasi namun sayang Walter mendapat panggilan urgen yang harus segera dipenuhinya. Mereka pun berpisah dan tidak menyelesaikan permainan golf mereka hingga lubang yang terakhir. Mereka berjanji akan bertemu kembali pada kesempatan berikutnya. Dalam perjalanan pulang, Alex memikirkan semua informasi yang diterimanya dari Walter. Dia jadi sangat memikirkan tentang apa dan bagaimana kabar Peter adiknya saat itu berdasar informasi tersebut. Namun informasi tersebut semuanya bersifat tidak pasti dan Alex belum benar-benar memahami keseluruhan ceritanya. Karena itulah, Alex sangat menantikan waktu pertemuan berikutnya dengan teman lamanya itu dan akan menanyakan lebih banyak lagi informasi yang dibutuhkan agar semuanya menjadi jelas.
Lirik Kuno Navajo (10) : Bantuan kawan lama |
Sehari sebelumnya Walter terlihat sangat sehat dan sama sekali tidak menunjukkan gejala sakit. Dia bahkan bercerita tentang kebiasaan lamanya yang masih dijaganya yaitu berjoging setiap 3 hari. Tidak seperti Alex yang dua kali dirawat di rumah sakit karena penyakit lamanya kambuh dalam setahun terakhir, Walter bahkan tidak pernah sekalipun mengalami sakit pada tahun itu. “Jika dia begitu sehat, mengapa dia bisa terkena serangan jantung”, demikian pikir Alex.
Rasa curiga Alex pun muncul. Jika bukan karena sakit jantung lalu karena apa? Sebagai seorang pengacara yang biasa berurusan dengan pihak berwenang, Alex mengetahui bahwa terdapat banyak “cara” untuk membuat seseorang mengalami serangan jantung. Apalagi Walter baru saja menyelesaikan sebuah proyek “futuristik” yang seharusnya di rahasiakannya dengan rapat. Selama ini Walter memang mampu menjaga kerahasiaan informasi ini, namun kemarin Walter menceritakannya kepada Alex pada saat sedang bermain golf.
Perasaan curiga itu kemudian semakin kuat karena pada saat melayat dan menghadiri pemakaman Walter, Alex melihat dan mendengar beberapa hal yang dirasakannya ganjil. Karena itulah sepulang dari pemakaman Walter, Alex mulai memikirkan cara untuk “mengeluarkan” Peter dari tempat dia bekerja saat itu. Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari Shannon, istri Peter, Alex mulai menghubungi kolega-koleganya yang mungkin dapat membantu upayanya tersebut.
*******************
“Disini radio Pajarito Country menyapa anda. Ingatlah, meski apa yang datang dari langit tidak selalu indah, tapi hidup harus terus berjalan. Jadi tetaplah bertahan, tangguh, dan bijaksana. Terima kasih dan sampai jumpa lagi. Selamat malam.”
“Nakai, kamu masih ingat tuan Alex? Dia yang membela kita dalam kasus pencemaran sungai dekat reservasi sekitar 12 tahun lalu.”, demikian kalimat perkenalan yang dikatakan kepala suku Charanimo terhadap Nakai ketika baru saja selesai membawakan acara radionya.
“Ya… Nakai tentu saja ingat. Ada kepentingan apakah seorang Navajo yang jauh menyapa kami yang dekat di malam penuh bintang begini?”, Nakai menjawab.
“Tuan Nakai, kamu membawakan acara radio yang menarik. Saya suka mendengarkannya. Bagus sekali.”, Alex pun membuka pembicaraan dengan Nakai yang disaksikan oleh kepala suku Charanimo.
“Terimakasih. Nakai hanya ingin menyadarkan banyak orang bahwa kita hidup dalam bahaya dan harus senantiasa berhati-hati.”
“Tepat sekali. Karena itulah saya membawa banyak informasi yang dapat membuat acaramu menjadi lebih semarak.”
“Informasi apakah itu? Tentunya berhubungan dengan acara yang dibawakan Nakai kan?”
“Tentu saja. Informasi yang lebih detail tentang begitu banyak konspirasi yang terjadi di negara ini maupun di dunia luar.”
“Nakai ingin mendengar dulu seperti apa informasi-informasi itu.”
“Tentu. Kita bisa berbicara tentang itu nanti. Saya juga akan membantu radiomu agar memiliki pemancar yang lebih kuat dengan waktu siaran yang lebih lama jika kamu berkenan.”
Nakai terdiam sejenak sebelum kemudian berbicara, “Hmmm… Nakai berpikir untuk apakah tuan Navajo yang jauh mau melakukan itu untuk Nakai?”
“Begini….”, kata Alex mulai bercerita. Sambil bercerita, Alex juga mengeluarkan foto-foto adiknya dan beberapa dokumen lainnya untuk melengkapi ceritanya.
*******************
Apa yang diceritakan Walter? Wajarkah kematiannya? Dan apa yang dibicarakan antara Alex, Nakai dan sang kepala suku?
Tunggu lanjutan “dongeng” Navajo ini berikutnya….
By patsu Namraenu Biro Jabodetabek
Gambar by Google dan Patsus Citox
http://patriotgaruda.com/2016/03/04/lirik-kuno-navajo-10-bantuan-kawan-lama/
0 komentar:
Posting Komentar