KOMPAS.com � Cuaca panas dan lembab di Darwin telah menciptakan kondisi yang sangat memungkinkan dari timbulnya fenomena waterspout atau belalai air yang menghubungkan laut dan awan hitam di langit. Salah satunya berhasil diabadikan kamera warga.
Fenomena waterspout atau belalai air terlihat di pesisir Kota Darwin pada 22 Desember 2014 lalu. Waterspout merupakan fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan cumuliform.
Bob Gosford, yang menulis blog Mitos dari Utara untuk situs berita Crikey, mengatakan bahwa ia melihat waterspout atau puting beliung di air ini dekat Darwin Ski Club.
"Saya sedang berjalan berkeliling di daerah itu pada suatu pagi, dan saya melihat waterspout, jadi saya mengambil beberapa potretnya," katanya.
Gosford mengatakan, ia belum pernah melihat puting beliung di lepas pantai Darwin sebelumnya, tetapi fenomena ini menurut pakar meteorologi senior di Biro Meteorologi Australia, Ian Shepherd, "Setiap tahun, kita beberapa kali menerima laporan terjadinya fenomena waterspout seperti ini," katanya.
Shepherd mengatakan, kondisi meteorologi yang menciptakan waterspout sama dengan yang menyebabkan tornado di darat. Namun, puting beliung di laut ini lebih lemah.
"Butuh udara yang sangat basah dan lembab untuk mendorong terciptanya belalai air, itu makanya kita jarang melihat fenomena seperti ini di kawasan tropis," katanya.
Ian Sheperd mengatakan, waterspout tidak cukup kuat untuk merusak bangunan dan daratan, tetapi bisa menyebabkan kerusakan parah pada kapal.
"Jika Anda tengah berada di perairan, maka waterspout bisa membahayakan, terutama untuk yacht," katanya.
Kondisi cuaca yang panas dan lembab serta bisa memicu timbulnya belalai air telah membuat banyak warga di Australia bagian atas tidak nyaman. Namun, sebelumnya, musim hujan yang sudah mulai masuk membuat warga sedikit lega.
Petugas senior dari Biro Prakiraan Cuaca Australia, Graham King, mengatakan, musim hujan sudah akan selesai di kawasan Barat Laut, Northern Territory, pada tahun baru nanti.
0 komentar:
Posting Komentar