8 Fakta Menarik tentang Capung yang Harus Anda Ketahui
Capung diperkirakan telah terbang di bumi selama sekitar 300 juta tahun.
Serangga ini tinggal di hampir semua benua, kecuali Antartika. Sebagian besar spesies capung ditemukan di daerah tropis.
Berikut adalah fakta menarik mengenai serangga eksotis ini:
1. Capung Terbesar
Capung termasuk dalam subordo Epiprocta. Spesies capung terbesar ditinjau dari bentangan sayap adalah Tetracanthagyna plagiata betina.
2. Diet dan Kebiasaan Makan
Capung diklasifikasikan sebagai karnivora. Mereka biasanya memakan nyamuk, ngengat, semut, rayap, lebah, kupu-kupu, dan lalat.
Capung juga memakan larva, berudu, dan ikan kecil. Nimfa capung (tahap pertama setelah menetas) suka memakan nyamuk.
Capung dewasa dapat memakan sekitar 50 nyamuk dalam sehari saat terbang sehingga berperan sebagai pengendali nyamuk biologis.
3. Sayap dan Kemampuan Terbang
Capung memiliki dua pasang sayap sehingga tidak perlu mengepakkan sayap secara bersamaan.
Mereka mengepakkan sayap sekitar 30 kali per detik. Kecepatan terbang capung dapat mencapai 100 km/jam.
Cara terbang capung mirip dengan helikopter; mereka bisa terbang maju, mundur, keatas, dan kebawah.
Capung juga mampu terbang melayang akibat otot terbang yang kuat dan sayap yang bisa bergerak secara independen.
4. Penglihatan
Capung mampu membedakan antara cahaya warna, ultraviolet, dan bahkan cahaya terpolarisasi.
Kemampuan ini memungkinkan capung bisa mendeteksi refleksi dalam air.
Setiap mata majemuk capung mengandung sekitar 30.000 lensa individu.
Selain itu, mereka memiliki sudut pandang penglihatan 360� karena posisi mata mereka.
5. Perilaku Teritorial dan Kebiasaan Kawin
Seperti kebanyakan jantan dalam kerajaan hewan, capung jantan dikenal sangat teritorial.
Mereka mengklaim wilayah tertentu di tepi sungai, kolam, dan badan air lainnya. Seringkali, dua capung terlihat saling mengejar satu sama lain.
Ketika kawin, serangga ini menjalani proses yang kompleks. Saat kawin, pasangan capung nampak melekat satu dengan lainnya sambil terbang pada waktu yang sama.
6. Predator
Burung adalah predator alami capung. Pada tahap larva, capung terutama menjadi mangsa spesies akuatik dan semi-akuatik seperti kumbang air, kura-kura, katak, bebek, dll.
Capung dewasa, di sisi lain, dimangsa oleh ikan, katak, laba-laba, kadal, kelelawar, dan, dalam kasus yang jarang, spesies yang lebih besar dari jenis mereka sendiri.
7. Capung dan Air
Capung biasanya ditemukan di dekat badan air seperti kolam, danau, sungai berarus lambat, dan tanah basah lainnya.
Serangga ini menyukai badan air yang sehat sehingga dianggap sebagai indikator sumber air yang baik.
Badan air yang memiliki vegetasi memberikan perlindungan bagi serangga ini.
Capung menghabiskan sebagian besar hidup di bawah air sebagai nimfa dalam tahap larva mereka.
Kadang-kadang periode ini berlangsung hingga 3 tahun, tergantung pada jenis spesiesnya.
Rentang hidup capung dewasa berlangsung sangat singkat, hanya sekitar satu bulan.
8. Fakta Lain tentang Capung
� Penduduk asli Amerika mengaitkan capung sebagai jiwa-jiwa orang mati.
� Sayap capung memiliki tekstur bergelombang yang berfungsi membantu mendeteksi angin untuk membantunya terbang.
� Sayap depan capung sedikit lebih panjang dibandingkan sayap belakang yang berguna membantu kecepatan dan kemampuan manuver saat terbang.
� Ketika nimfa capung mencapai tahap dewasa, mereka akan merangkak keluar sambil melepaskan rangka luar yang mengekspos abdomennya.
Ketika pertama keluar, sayap capung masih basah dan rapuh. Sayap akan berangsur kering dan mengeras setelah beberapa hari sehingga mereka siap terbang.
� Catatan Paleontologi menunjukkan bahwa anggota genus Meganeura, genus serangga terbang terkait capung yang sudah punah, memiliki ukuran amat besar.
Dengan bentang sayap sekitar 65 cm, Meganeura monyi adalah salah satu serangga terbesar dari Zaman Karbon.
0 komentar:
Posting Komentar