Home » , , » Pembagian dan Ciri-Ciri Tulang Rawan dan Tulang Sejati

Pembagian dan Ciri-Ciri Tulang Rawan dan Tulang Sejati

1. Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan dapat ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang dewasa. Tulang rawan pada embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim. Pada embrio, bagian dalam tulang rawan berongga dan berisi sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas. Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriksnya.
tulang rawan
Kondisi ini berkebalikan dengan tulang rawan pada orang dewasa yang justru lebih banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan yang disebut kondrioblas.
Tulang rawan ini dapat dijumpai pada bagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian, taju pedang, cincing batang tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk, antara ruas tulang belakang, dan lain-lain.

Ciri-ciri tulang rawan secara umum antara lain:

  • Berbentuk khusus jaringan ikat dengan fungsi utama menyokong jaringan lunak.
  • Terdiri atas sel-sel (kondrosit dan kondroblas) dan matriks (serat dan substansi dasar).
  • Matriksnya mengandung serat kolagen atau serat elastin yang memberi kekuatan dan kelenturan.
  • Tulang rawan memiliki kekuatan renggang, penyokong struktural, dan memungkinkan fleksibilitas tanpa distorsi.

Tulang rawan terbagi menjadi 3, yaitu :

1) Tulang rawan hialin

Hialin berasal dari bahasa yunani hyalos yang berarti kaca. Tulang rawan hialin memang memiliki ciri-ciri yang mirip dengan kaca dengan matriks kebiru-biruan, mengilat, jernih, dan homogen. Matriks tulang rawan hialin lebih banyak mengandung serabut elastin daripada serabut kolagen.
tulang rawan hialin
tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin berperan membentuk sebagian besar rangka embrional, memperkuat saluran pernapasan, untuk pergerakan persendian, serta berperan dalam pertumbuhan tulang panjang. Tulang rawan hialin dapat ditemukan pada persendian tulang, pembuluh bronkus, cincin tulang rawan dan trakea, ujung ujung tulang rusuk, dan ujung-ujung tulang panjang.

2) Tulang rawan elastic

Substansi interselnya kaya akan serabut elastic dan sedikit kolagen, ditemukan pada daun telinga, epiglottis dsb.
tulang rawan elastic
tulang rawan elastic

3) Tulang rawan fibrosa

Dikenal sebagai jaringan penyambung tukang rawan, mengadung lebih sedikit sel dibandingkan jenis yang lain. Fungsi dari tulag fibrosa yaitu memperdalam rongga-rongga cawan sendi.
tulang rawan fibrosa
tulang rawan fibrosa

Jaringan tulang rawan anak-anak lebih banyak mengandung matriks dibanding kondroblasnya. Matriks merupakan subtansi antarsel pada jaringan. Adapun jaringan tulang rawan orang dewasa lebih banyak mengandung osteoblas atau pembentuk sel-sel tulang daripada matriksnya. Tulang rawan pada anak-anak terbentuk dari jaringan embrional yang disebut mesenkim. Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari jaringan tulang rawan (perikondrium). Perikondrium sendiri mengandung kondroblas.

2. Tulang Sejati (Osteon)

Tulang sejati bersifat keras dan matriksnya banyak mengandung kalsium dan fosfat. Matriks tulang juga banyak mengandung zat perekat. Di dalamnya terdapat jaringan-jaringan seperti sarang lebah yang sangat keras dan kuat, pada bagian tengah tulang terdapat sumsum tulang yang bertugas membuat sel darah merah dan sel darah putih.
struktur tulang osteon
struktur tulang osteon


Fungsi Tulang Sejati

1. Tempat melekatnya otot

Tulang merupakan tempat melekatnya otot lurik atau otot rangka. Otot ini berfungsi sebagai alat gerak aktif, yakni bekerja sama dengan tulang (rangka) dalam menunjang lokomosi hewan. Otot lurik menggerakkan tulang yang membuat sistem gerak berfungsi.

2. Kerangka tubuh

Fungsi tulang pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) adalah sebagai kerangka tubuh hewan. Kelompok hewan vertebrata termasuk manusia memiliki bentuk tubuh yang mengikuti bentuk / susunan rangka pada hewan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bentuk suatu hewan (pada vertebrata) adalah sebagaimana bentuk dari susunan tulang kerasnya.

3. Alat gerak pasif

Tulang bersama dengan otot menyusun sistem gerak pada hewan vertebrata. Pergerakan (lokomosi) pada hewan sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup hewan tersebut. Pergerakan yang dilakukan oleh hewan dilakukan dalam rangka mencari mangsa (makanan), pasangan kawin, daerah kekuasaan (teritorial), atau menanggapi rangsang.

Hewan dapat menggerakkan tubuhnya karena adanya kerjasama antara otot dengan tulang. Otot menggerakkan tulang kemana hewan tersebut bergerak. Oleh karena tulang digerakkan oleh otot maka tulang berfungsi sebagai alat gerak pasif (yang digerakkan). Meskipun tulang adalah alat gerak pasif, jika keberadaan tulang tidak ada maka hewan tersebut pun mengalami gangguan dalam pergerakkan.

4. Melindungi organ vital

Tulang merupakan jaringan yang paling keras pada tubuh hewan. Hal ini karena tulang tersusun atas serat kolagen serta subtansi dasar yang mengalami kalsifikasi. Substansi dasar jaringan tulang tersusun atas sebagian besar mineral kalsium, magnesium, fosfat dan lain – lain yang menyebabkan jaringan ini mengeras.

Dengan struktur yang demikian, tulang berfungsi sebagai pelindung organ – organ vital di dalam tubuh, seperti tengkorak yang melindungi otak, tulang dada yang melindugi organ vital di dada (paru–paru dan jantung), dan lainnya.

5. Tempat pembuatan sel – sel darah

Sumsum tulang yakni daerah yang terletak pada bagian ujung tulang tersusun seperti sarang lebah (spons). Pada bagian ini berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah.

6. Tempat cadangan kalsium

Tulang merupakan tempat cadangan kalsium. Hal ini karena matriks sel – sel penyusun tulang (osteosit) tersusun atas senyawa kalsium. Dengan adanya kalsium di matriks tulang ini menyebabkan tulang mengeras.

Kalsium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang (kalsium yang cukup untuk tulang yang sehat) dan juga proses pembekuan darah. Jika tubuh kekurangan asupan kalsium, maka akan mengambil kalsium cadangan dari dalam tulang. Oleh karena itu, jika hal ini tidak segera ditanggulangi dapat mengebabkan osteoporosis.


Baca Juga materi terkait lainnya


0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Arsip Blog