Pengelompokan Hewan ( Klasifikasi pada Hewan )


1. ADVERTEBRATA

Porifera

   Porifera sering disebut hewan berpori-pori karena tubuhnya berpori. Kebanyakan hewan dari golongan ini hidup dilaut dangkal, tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Porifera mempunyai rangka tubuh yang menyerupai duri (spikula) yang tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk yang disebut spongin. Contoh anggota PoriferaXestospongia sp.Reniochalina sp., dan Cribrochalina sp. 


Cnidaria 
    Cnidaria mempunyai ciri khas adanya knidosit, yaitu alat perlindungan diri yang mengandung sengat. Cnidaria juga dikenal dengan nama Coelenterata karena mempunyai rongga tubuh. Kebanyakan Cnidaria hidup di air laut dan hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Kelompok hewan ini mempunyai dua bentuk, yaitu polip dan medusa. Dalam bentuk polip, hewan ini mempunyai bentuk seperti tabung, menempel di dasar perairan, dan diam di tempat. Dalam bentuk medusa, hewan ini mempunyai bentuk seperti cawan tertelungkup dan hidup bebas berenang-renang di perairan. Anggota Cnidaria mempunyai tantakel dan sel-sel penyengat yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa. Contoh anggota Cnidaria yaitu anemon laut, ubur-ubur dan Aurelia sp. 


Platyhelminthes
    Platyhelminthes sering disebut cacing pipih karena tubuhnya berbentuk pipih seperti pita. Tubuh hewan ini tidak bersegmen (beruas). Hewan yang termasuk dalam kelompok ini mempunyai mulut, tetapi tidak mempunyai anus. Kebanyakan anggota Platyhelminthes hidup sebagai parasit. Contoh anggota PlatyhelminthesFasciola hepaticaTaenia solium, dan Planaria sp. 


Nemathelminthes
   Nemathelminthes mempunyai tubuh berbentuk bulat panjang dan tidak bersegmen. Hewan ini mempunyai mulut dan anus. Kebanyakan Nematoda hidup bebas. Ada beberapa yang hidup secara parasit. Contoh anggota Nemathelminthes yaitu cacing gelang dan perut. 


Annelida 
    Hewan dari kelompok ini mempunyai tubuh yang bersegmen seperti cincin atau gelang. Tubuh Annelida dilengkapi dengan mulut dan anus. Anggota Annelida dapat ditemukan hampir disemua tempat. Contoh anggota Annelida yaitu cacing tanah dan lintah. 


Mollusca 
    Mollusca mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang. Hewan ini bergerak menggunakan otot. Mollusca ditemukan hampir di semua tempat. Contoh anggota Mollusca yaitu Bekicot, Cumi-cumi, dan Kerang. 


Echinodermata 
    Echinodermata biasa disebut hewan berkulit duri. Anggota kelompok hewan ini hanya ditemukan di laut. Hewan ini mempunyai rangka luar yang terbuat dari lempeng-lempeng zat kapur. TubuhEchinodermata umumnya berbentuk simetri radial. Organ penggerak hewan ini berupa kaki pembuluh (kaki ambulakral). Contoh anggota Echinodermata: Bintang ular, Bintang laut, Duri landak, dan Teripang. 

Arthropoda 
   Arthropoda artinya hewan dengan kaki berbuku-buku. Hewan ini memiliki rangka luar yang terbuat dari zat kitin (zat tanduk yang bening). Tubuh Arthropoda terdiri atas kepala, dada, dan perut. Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu: Arachnida, Crustacea, Myariapoda, danInsecta. 

 1.  Arachnida 
     Arachnida  mempunyai tubuh yang terdiri atas chepalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen. Hewan ini tidak mempunyai antena. Kaki hewan ini berjumlah 4 pasang. Pada umumnya anggota Arachnida hidup didarat, tetapi ada juga yang hidup di air. Contoh anggotaArachnida: kutu, laba-laba, dan kalajengking. 

  2.  Crustacea  
     Crustacea mempunyai tubuh yang terdiri atas chepalotoraks dan abdomen serta mempunyai dua pasang antena. Hewan ini mempunyai empat pasang kaki jalan yang terletak di abdomen. Selain itu, Crustacea mempunyai satu pasang kaki jalan yang berubah fungsi menjadi kaki penjepit di chepalotoraks. Hewan dari kelompok Crustacea hidup di air. Cintih anggota Crustacea: udang dan kepiting. 

  3. Myriapoda 
    Myriapoda hidup di tempat yang lembap. Tubuh hewan ini terdiri atas caput dan abdomen.Myriapoda mempunyai sepasang antena, sepasang mata sebagai alat peraba, dan mulut. Tubuh hewan ini bersegmen dan pada setiap segmen ada anggota Myriapoda yang mempunyai kaki sepasang dan ada yang 2 pasang pada setiap segmennya. Kalian mudah mengenali anggotaMyriapoda dari jumlah kakinya yang banyak. Contoh anggota Myriapoda: lipan dan luing (kaki seribu). 

 4. Insecta 
    Sebagian besar Insecta hidup didarat. Ada beberapa jenis yang hidup di air tawar dan air laut. Tubuh Insecta terdiri atas caput, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat sepasang antena sebagai alat peraba, sepasang mata majemuk (faset), mata tunggal yang membantu waktu terbang, dan mulut. Hewan ini mempunyai tiga pasang kaki sehingga disebuthexapoda. Contoh anggota Insecta: kupu-kupu, lalat, dan semut. 

2.  VERTEBRATA (Hewan Bertulang Belakang)
 

Pisces (Ikan) 
   Ikan termasuk hewan berdarah dingin (poikilotermik). Suhu tubuhnya berubah-ubah bergantung pada suhu lingkungan. Tubuh ikan dilengkapi dengan sirip yang berguna untuk membantu berenang dan menjaga keseimbangan tubuh. Tubuh ikan umumnya berbentuk streamline (langsing) sehingga ikan dapat bergerak dengan cepat di air. Ikan berkembang biak dengan bertelur. Contoh anggota pisces: ikan hiu, ikan pari, dan ikan badut. 


Amphibia (Amfibi) 
    Amfibi termasuk hewan berdarah dingin yang mampu hidup di dua tempat, yaitu di air dan di darat. Amfibi pada umumnya berkembang biak dengan bertelur. Contoh amfibi yaitu katak. Katak bertelur di air. Di tempat ini pula, telur menetas menjadi berudu. Berudu bernapas menggunakan insang, namun setelah berkembang menjadi katak dewasa bernapas menggunakan paru-paru. Kulit katak memiliki kelenjar-kelenjar yang mampu menghasilkan lendir untuk membasahi permukaan kulit.  


Reptilia (Reptil) 
    Reptil adalah kelompok hewan melata dan berdarah dingin. Tubuhnya terdiri atas kepala, badan, dan ekor. Tubuh diselimuti oleh kulit yang bersisik dari zat tanduk. Reptil berkembang biak dengan bertelur (ovivar), tetapi ada juga yang bertelur dan beranak (ovovivivar). Contoh anggota reptil: kadal dan komodo. 


Aves (Burung) 
   Tubuh burng terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Tubuhnya diselubungi bulu. Burung mempunyai kelenjar minyak yang berfungsi untuk melumasi bulu sehingga burung tidak mudah basah jika berada di air. Buru f termasuk hewan berdarah panas (homoiotermik), yaitu suhu tubuhnya tidak bergantung pada suhu lingkungan. Burung mempunyai paruh dan sayap. Namun, tidak semua burung dapat terbang. Contohnya: Ayam, Maleo, Cendrawasih dll.  


Mammalia 
   Mammalia merupakan hewan menyusui. Mammalia termasuk hewan berdarah panas. Tubuhnya diselimuti oleh kulit dengan rambut yang tipis dan pendek serta dilengkapi kelenjar keringat. Ciri utama Mammalia adalah mempunyai kelenjar susu (glandula mammae) yang berguna untuk menyusui anaknya yang baru lahir. Contoh anggota Mammalia: Benkantan, monyet, duyung, dan landak.

Tingkatan Takson dalam Klasifikasi Makhluk Hidup

        Tingkatan takson dalam Taxonomi Linnaeus. Takson adalah itilah yang digunakan untuk tingkat pengelompokan dalam kalsifikasi makhluk hidup. Dalam sistem klasifikasi Linnaeus, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar yang  kemudian dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil dan begitu seterusnya sehingga pada akhirnya tinggal satu jenis kelompok paling kecil yang terdiri dari satu jenis makhluk hidup.


       Tingkatan dan istilah dalam takson sudah di distandarisasi secara internasional di seluruh dunia berdasarkan pada International Code of Botanical Nomenclature (untuk tumbuhan) dan International Committee on Zoological Nomenclature (untuk hewan). Urutan takson antara lain :

dalam B. latindalam B. Indonesia
Kingdom
Divisio/Phillum
Clasis
Order
Familia
Genus
Species
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis

Tingkatan Takson dalam Ilmu Taxonomi

1. Kingdom. 
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Secara umum kingdom terbagi mejadi 5 kelompok yang diusulkan oleh ahli biologi Robert Whittaker 1969. Kelima kingdom tersebut adalah: Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia

2. Filum / Divisio. 
Kelompok besar kedua dibawah Kingdom adalah Fillum atau Divisio yang terdiri dari organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.

3. Kelas (Classis). 
Kelas adalah kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio

4. Ordo (Bangsa). 
Orda adalah pembagian dari kelas. Atau bisa dikatakan bahwa setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.

5. Famili. 
Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Setiap ordo terdiri dari beberapa family. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.

6. Genus (Marga). 
Genus atau marga adalah takson yang lebih rendah dari family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.

7. Species. 
Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur). Nama species selalunya terdiri dari dua kata yang diawali dengan nama genus yang menggunakan awalan huruf besar dan kata selanjutnya merupakan nama species yang menggunakan awalan huruf kecil. 

Pengertian Protista

    
       Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:

1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur

A. Protista Mirip Hewan (Protozoa)

      Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
Ciri-ciri Protozoa
1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm
2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral
3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik
6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.



1) Flagellata atau Mastigophora (Yunani, mastix: cambuk, poros: membawa)
      Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam yaitu:


a. Fitoflagellata
- Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora
- Habitat di perairan bersih dan perairan kotor
- Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari).
b. Zooflagellata/dinoflagellata
- Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof
- Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
- Contohnya:
Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan
Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus
Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)
Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
Leishmania donovani kalaazar
Leishmania tropika penyakit kulit

2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria
      Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap, dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata:
Paramecium caudatum
o Disebut hewan sandal
o Habitat di tempat berair, sawah, rawa
o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain
o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair
o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi
Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp
Stylonichia
- Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air
- Bentuknya seperti siput
Balantidium coli (habitat di kolon manusia)
Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah)
Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)
Didium (mangsa dari Paramecium sp)

3) Rhizopoda/Sarcodina
      Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu:


a. Amoeba sp
- Bentuk selalu berubah-ubah
- Habitat di air tawar
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
- Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
- Reproduksi dengan pembelahan biner
b. Contoh lain :
Nama spesies Keterangan
Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba
Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel
Foraminifera Kerangka luar dari kapur
Radiolaria Kerangka luar dari kersik

4) Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)
      Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:
a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau setiap 48 jam.
b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam
c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam)
d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di Indonesia


Daur hidup Plasmodium
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
a. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik
b) Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ---- makrogamet/mikrogamet

B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)


      Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alga masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya alga dibedakan manjadi 6 filum yaitu:

1) Filum Euglenophyta
Hidup di air tawar, di dalam tanah dan tempat lembab. Mempunyai ciri-ciri mirip hewan dan tumbuhan. Dianggap mirip hewan karena selnya tidak berdinding, bergerak bebas dan berbintik mata. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a, b dan karotin untuk berfotosintesis.
Contoh Euglena viridis
a. Habitat di air tawar, misal di sawah atau air tergenang lainnya
b. Bentuk selnya oval, terdapat bintik mata atau stigma untuk membedakan gelap terang
c. Mempunyai satu flagel pada mulut selnya
d. Cara makan dengan fotosintesis dan memakan zat-zat organik
e. Berkembangbiak dengan pembelahan biner

2) Filum Alga Hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta umumnya hidup di air tawar (90%) dan di laut (10%). Pigmen memiliki klorofil a, b, karotin dan xantofil, kloroplas mempunyai bentukseperti spiral, mangkuk, lembaran, bola. Tubuh bersel satu seperti benang, lembaran dan seperti tumbuhan tinggi. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner, fragmentasi benang/koloni, pembentukan zoospora dan generatif dengan cara konjugasi, fertilisasi. Cara hidup dengan autotrof dan bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
Contoh Chlorophyta
Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak
Chlorella
a) Habitat di air tawar, air laut dan tempat yang lembab
b) Bentuk sel bulat dengan kloroplas seperti mangkuk
c) Digunakan penyelidikan metabolisme di laboratorium
d) Berperan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan dan bahan kosmetik
Chlorococcum
a) Bersel satu, habitat di air tawar dan tanah yang basah
b) Bentuk sel bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk
c) Reproduksi dengan membentuk zoospora
Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
Chlamydomonas
a) Bentuk bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk dilengkapi stigma dan pirenoid (pusat pembentukan amilum)
b) Memiliki 2 flagel sebagai alat gerak
c) Terdapat 2 vakuola kontraktil
d) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora dan generatif dengan cara konjugasi/isogami
Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Hydrodiction
a) Habitat di air tawar, koloninya berbentuk jala, reproduksi vegetatif dengan cara zoospora dan fragmentasi, reproduksi generatif dengan cara konjugasi.
b) Dapat diamati dengan mata telanjang
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Volvox globator
a) Habitat di air tawar, koloni berbentuk bola, tiap sel mempunyai 2 flagel
b) Reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi dan reproduksi generatif dengan cara konjugasi
Chlorophyta berbentuk benang
Spirogyra
a) Habitat di air tawar, kloroplas seperti pita spiral dan sebuah inti
b) Reproduksi generatif dengan cara fragmentasi dan generatif dengan cara konjugasi
Oedogonium
a) Habitat di air tawar dan sesil, kloroplas seperti jala dan tiap sel memiliki satu nukleus
b) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoozpora berflagel banyak dan generatif dengan cara fertilisasi
Chlorophyta berbentuk lembaran
Ulva lactuva
a) Hidup menempel pada kayu atau batu-batu
b) Habitat di air asin dan air payau
c) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora berflagel empat dan generatif dengan cara anisogami
Chara
a) Habitat di air tawar dan laut, menempell pada batu-batuan
b) Bentuk talusnya seperti tumbuhan tinggi
c) Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi dan generatif dengan fertilisasi

3) Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)
Terdiri atas alga yang uniseluler atau multiseluler. Dibedakan dalam tiga kelas utama yaitu:
a) Kelas alga hijau-kuning (xanthophyceae)
o Pigmen yang dimiliki yaitu klorofil (hijau) dan xantofil (kuning)
o Reproduksi vegetatif membentuk zoospora, generatif dengan fertilisasi
o Contohnya: Vaucheria sp
b) Kelas alga coklat-keemasan (chrysopyceae)
o Pigmen yang dipunyai klorofil (hijau) dan karoten (pigmen keemasan), hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk karbohidrat dan minya
o Tubuhnya ada yang uniseluler, contohnya: Ochromonas sedang ada pula yang multiseluler contonya Synura
c) Kelas diatom (bacillariophyceae)
o Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah, tubuhnya ada yang uniseluler dan berkoloni
o Dinding tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka)
o Contohnya : Navicula, Pinnularia, Cyclofella
4) Filum Alga Api (Pyrrophyta)
a) Disebut juga dinoflagellata, tubuhnya tersusun atas satu sel dan berdinding sel, dapat bergerak aktif, habitat di laut bersifat fosforesensi (memancarkan cahaya)
b) Sebelah luarnya terdapat celah atau alur, masing-masing mengandung satu flagel
c) Pigmennya klorofil dan coklat kekuning-kuningan, contohnya Peridium
5) Filum Alga Coklat (Phaeophyta)
a) Bentuknya seperti tumbuhan tinggi, sebagian besar hidup di laut. Tubuhnya melekat di bebatuan, sedangkan talusnya terapung di permukaan
b) Pigmennya fikosantin, klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin
c) Cadangan makanan berupa lamirin yang disimpan dalam pirenoid, ruang antar sel pada dinding selnya mengandung asam alginat (algin)
d) Reproduksi vegetatif zoospora berflagel dan fragmentasi, generatif dengan cara oogami atau isogami
e) Contohnya Sargassum muticum (gulma laut), Fucus serratus, Macrocystis pyrifera (alga raksasa), Turbinaria decurrens
6) Filum Alga Kemerahan (Rhodophyta)
Habitat sebagian besar di laut (rumput laut) dan sebagian kecil di air tawar
Pigmen klorofil a, b dan fikoeritrin, karoten
Reproduksi vegetatif membentuk tetraspora dan generatif dengan cara oogami
Contohnya : Carollina., Palmaria, Batrachospermum moniliforme, Gelidium (agar-agar), Gracilaria, Euchema (kosmetik), Scinaia furcellata

Manfaat Alga Bagi Kehidupan Manusia‘
a. Bibang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu fitoplankton dan zooplankton)
b. Bidang pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir)
c. Ekosistem perairan (sebagai produsen primer)
d. Bidang industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca)
e. Bahan dasar makanan : Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat), alginat (bahan campuran es krim), Porphyra (makanan)
f. Bahan obat-obatan (Chlorella)

C. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)


     Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Filum Jamur Lendir (Myxomycota)
a) Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk
b) Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir atau plasmodium, yang berinti banyak dan bergerak seperti Amoeba
c) Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai)
d) Reproduksi vegetatif dengan cara plasmodium dewasa membentuk spora dan generatif dengan cara peleburan spora kembara (myxoflagella, mempunyai 1 inti dan 2 flagel), yang akan membentuk zigot yang kemudian akan membentuk plasmodium.
b. Filum Jamur Air (Oomycota)
a) Hifa tidak bersekat, bersifat senositik (intinya banyak), dinding sel dari selulosa
b) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora, yang memiliki 2 flagel dan generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.Contohnya : Saprolegnia (parasit pada telur ikan), Phytophthora (parasit pada tanaman kentang), Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar).

Contoh Bakteri Penyebab Penyakit pada Manusia

    Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh bakteri cukup banyak. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat menyerang ke sejumlah organ tubuh mulai dari kulit hingga ke otak.

Berikut ini adalah bakteri-bakteri penyebab penyakit.

Clostridium tetani : tetanus
Clostridium perfringens : gas gangren
Treponema pallidum : sipilis
Neisseria gonorrhoea : gonorea
Streptococcus sp. : tonsilitis
Streptococcus pneumoniae : demam Scarlet (demam rematik)
Neisseria meningitis : meningitis
Mycobacterium tubercolosis : TBC / TB (tubercolosis)
Corynetacterium diphtheriae :dipteri
Pasteurella pestis : plague
Coloiella burntii : demam Q
Rickettsia typhi : tifus
Escherichia coli : traveler diare
Clostridium Staphylococcus sp. : keracunan makanan
Shigella dysentriae : disentri
Vibrio chloreae : kolera
Salmonella typhi : demam Tiphoid

Bakteri bisa menyebabkan penyakit dengan banyak cara. Salah satunya adalah bakeri bisa menimbulkan luka atau iritasi. Di samping itu, bakteri juga bisa menghancurkan sel inangnya secara langsung sehingga sel inang menjadi mengalami kerusakan. Cara lainnya adalah dengan menghasilkan racun yang dapat menimbulkan gangguan pada metabolisme sel inang.

Tahap Daur Hidup Virus

           Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri. Cara berkembang biak virus berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus tidak mampu memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang dapat hidup mandiri. Virus selalu memanfaatkan sel-sel hidup sebagai inang untuk memperbanyak dirinya. Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk dapat mereplikasi asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung pada sel-sel inang. Replikasi ini menyebabkan rusaknya sel inang. Setelah itu, virus akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai partikel virus yang disebut virion. 
         Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang). Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik.



Siklus Litik Virus
       Replikasi virus dalam sel inang merupakan peristiwa yang sangat kompleks, tahap demi tahap dari proses sintesis, mulai dari terinfeksinya sel inang sampai pembebasan partikel-partikel virus. Seperti virus lain, bakteriofag tidak dapat bergerak. Jika suspensi bakteriofag bebas bercampur dengan suspensi bakteri, akan terjadi persinggungan kebetulan yang menyebabkan bakteriofag teradsorpsi pada permukaan bakteri. Selanjutnya, DNA bakteriofag terinjeksi ke dalam bakteri. Setelah beberapa waktu, terjadilah lisis sel-sel inang yang ditandai dengan pembebasan bakteriofag bentukan, kemudian baru ke dalam medium suspensi.

a. Tahap Adsorpsi

Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.

b . Tahap Injeksi

Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung, kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke dalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna lagi.


c . Tahap Sintesis (Pembentukan)
   Virus tidak dapat melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan melakukan sintesis dengan menggunakan sel inangnya.Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel inang, segera menimbulkan perubahanperubahan besar pada metabolisme sel yang terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis DNA bakteri terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian mengendalikan kehidupannya.
Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang sudah tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang sangat banyak. Sintesis DNA virus dan protein terbentuk atas kerugian sintesis bakteri yang telah rusak. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.

d . Tahap Perakitan

Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, danserabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus.

Cabang-Cabang Ilmu Biologi

         Biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar. Karena luasnya bahan kajian biologi, biologi dibagi lagi menjadicabang-cabang ilmu Biologi. Jadi biologi yang kebanyakan kita pelajari ketika duduk di bangku sekolah adalah cabang biologi yang bersifat umum karena berasal dari berbagai cabang ilmu biologi. Jika diteliti lebih dalam ternyata cukup sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan biologi, jadi seorang ahli biologi biasanya hanya menguasai beberapa cabang biologi saja. Tidak menguasai seutuhnya seluruh pembahasan ilmu biologi.
     Cabang-cabang biologi adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan dari bidang biologi. Biologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk makhluk hidup”
Beberapa cabang-cabang ilmu biologi antara lain :

1.    Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
2.    Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
3.    Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
4.    Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
5.    Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
6.    Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
7.    Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
8.    Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
9.    Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
10. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
11. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
12. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
13. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
14. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
15. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
16. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
17. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
18. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
19. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
20. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
21. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
22. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
23. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
24. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
25. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
26. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
27. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
28. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
29. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
30. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
31. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
32. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
33. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
34. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
35. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
36. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
37. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
38. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
39. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
40. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
41. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
42. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
43. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
44. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
45. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
46. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
47. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
48. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
49. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
50. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
51. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
52. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
53. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
54. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
55. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
56. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk
57. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
58. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
59. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
60. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism
61. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
62. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
63. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
64. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod
65. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
66. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara
67. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
68. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
69. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
70. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
71. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
72. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
73. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
74. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
75. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
76. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
77. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
78. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
79. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
80. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
81. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
82. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
83. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
84. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
85. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
86. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
87. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan pak
88. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par
89. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
90. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
91. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
92. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
93. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
94. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
95. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
96. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
97. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
98. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
99. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
100.       Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organreproduksi pada pria
101.       Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
102.       Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan

    Mengenai Saya